Komunitas Pernikahan Campuran Sulsel masuk Koran Harian Fajar Halaman 1
Tanggal 11 Agustus kemarin bertempat di Resto Panbakers di LIVING Plaza Makassar, sekumpulan ibu ibu komunitas Pernikahan Campuran Diundang oleh salah satu harian terkemuka di Indonesia timur, yaitu Harian Fajar, buat wawancara serta foto session ( berasa artis tingkat nasional ) .
Bagi yang belum mengenal KPCSS bisa dibaca disini dan disana, yang Nampak hadir hari itu memang tak semunya anggota hadir karena kesibukan masing masing, hadir ibu ketua komunitas ibu drh. Ryni Svindall, bendahara ibu Lisa dan team inti lainnya.
Sembari ngemil santai wawancara bersama wartawati cantik mbak Paramita Mayadewa pun berlangsung hangat, KPCSS nya pada sangat kompakan dengan kostum jeans dan atasan hitam, tak lama berselang sang fotografer nya datang mengambil gambar, sesi pemotretan ibu ibu narsis ini pun berlangsung, klik klek klok gambarnya diambil lumayan banyak dan yakinlah yang muncul pastinya hanya 1 aja kan J
Dan tak terasa sejam pun berlalu, dan tadi pagi di halaman 1 harian fajar bagian bawah sudah muncul gambar dibawah ini. Ceritanya akan bersambung di hari lainnnya di segmen berbeda kata mbak wartawatinya.
Yang dibahas di Koran hari ini, adalah bagaimana cerita pertemuan beberapa member yang pernah saya kisahkan di beberapa postingan, ada yang ketemu di toko buku sebuah Mall, ada yang ketemu via chatting dulu baru lanjut, ada yang ketemu di kebun raya Bogor, seru deh kisahnya, nampaknya kisah seru ini bisa dibukukan di “Nikah sama WNA “ isinya sudah bisa saya ulas 20 pertama member KPCSS dengan dokumentasi seijin mereka. Menarik bukan ? . Sangat menarik! Uang hasilnhya bisa jadi kas buat kegiatan social. Menarik lagi kan J
Pernikahan indo vs bule atau Bugis versus Bule, Toraja versus Australia atau Indonesia Versus India, Indonesia VS Pakistan, Indonesia VS Norway, Indonesia Vs China, Indonesia Vs France, Indonesia Vs Swedia, Indonesia Vs Germany, Indonesia Vs Inggris, Indonesia Vs Australia, memang menarik untuk diulas. Suka dukanya lebih banyak dan lebih beriak. Jadinya lebih seru. Pernah saya ditanya suku di Sulsel yang banyak menikah sama WNA suku apa? saya jawabnya Toraja, karena memang kalau dihitung secara kuantitatif di komunitas pernikahan campuran di Sulsel membernya banyak wanita Toraja yang menikah sama pria Asing dan kebanyakan mereka hijrah ke negara suami. Ditanya lagi kenapa? kalau menurut analisa awam saya, Toraja daerah wisata memang, kemungkinan banyak WNA yang datang itu sudah biasa di daerah tourism, kemudian analisa kedua faktor agama juga, mayoritas di Tanah Toraja adalah Kristen, WNA khususnya bule sendiri ( ini bicara WNA asal Amerika, negara negara Eropa yang mayoritas melakukan pernikahan campuran ) juga pun mayoritas nya adalah Kristen, itu kalau mereka penganut agama tertentu karena ada juga sebagian WNA yang atheis.
Jadi dari sisi hambatan jadi lebih mudah. Dan analisa terakhir saya, budaya keluarga Toraja juga lebih flexible dengan pernikahan campuran, ada salah satu teman kuliah saya, asli Toraja, dia bersaudara 4 semuanya perempuan, dan saat ini ke empat nya sudah menikah dengan WNA dari 4 negara yang berbeda dan semuanya hijrah ke negara suami. Satunya di Amerika, satunya di Swedia, dan yang dua lagi kalau tak salah di negara Eropa juga. jadi yang tersisa kedua orang tua mereka yang biasa di undang ke salah satu negara buat berlibur.Tapi di beberapa case ada juga yang bersuamikan orang Jepang dan Tinghoa. Kalau di tanah Bugis asal kelahiran saya, menikah dengan WNA atau bule adalah hal yang belum biasa, hanya terjadi 1 diantara 1 juta penduduk, so mungkin saya bisa menyebut diri saya “one in a million” *sambil kibas jilbab. Akan banyak pertanyaan dan hambatan masalah dari keluarga apalagi kembali masalah Agama sang calon. Beruntung yang sudah seagama kalau yang belum, akan ada proses yang berliku.
Terima kasih untuk semua kekompakan dari ibu KPCSS yang selalu bisa lincah menanggapi undangan undangan interview dari media social sekaligus punya misi untuk informasi ke masyarakat akan keberadaan komunitas dan kegiatan positif yang dilakukannya dan utamanya kekompakan para anggotanya yang sudah menjadi tagline harian fajar halaman 1 hari ini .
Semoga silaturaahmi positif akan terus bisa dibangun untuk banyak bermanfaat buat yang lain, yang punya calon suami WNA silahkan bisa gabung di account Facebook KPCSS silahkan di add ya di Komunitas Pernikahan Campuran Sulsel, or inbox saja akan kami add.
Sekian dulu kabar singkat dari KPCSS, salam birokrasi J
Beberapa artikel tentang KPCSS :
Filed under: Random Tagged: bugis vs bule, KPCSS bantu urus izin tunggal suami, kpcss di halaman 1 fajar, KPCSS kumpul lagi, kpcss masuk koran lagi, KPCSS selalu kompak, toraja vs bule
