
Letak Pulau Osi di kepulauan Seram
Explore Maluku 27# Menikmati sunset di Pulau OSI, Kecamtan Seram Barat, kabupaten Seram Bagian Barat ( SBB )
Salah satu pulau kecil yang didiami nelayan yang memberikan pemandangan indah saat sunset atau sunrise, terletak di Teluk Buayo, dan beberapa pulau tak berpenghuni disekitarnya, Untuk sampai di Pulau Osi, ditempuh dengan kendaraan mobil/sepeda motor dari Kota Piru selama 1.5 jam.
Pulau Osi hanya memiliki luas sekitar 9 Ha dengan panjang 600 meter dan lebar 200 meter saja, letaknya di kecamatan seram barat, salah satu kecamatan di SBB.
Pulau Osi sendiri sendiri dari 2 pulau yang disambung dengan jembatan kayu khusus memanjang yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua, bisa dilihat di peta dibawah. Letaknya di selat Bunoa berhadapan Pulau Marsegu.

Letak detail Pulau Osi di zoom lebih dekat #garis putih adalah jembatan kayu dari daratan Seram
Untuk mencapai Pulau Osi dari kota Piru ditempuh dengan berkendara roda 4 atau roda dua sekitar 1,5 jam. Melewati Savannah Gunung Melintang, pemandangannya sangat keren, sisi kiri bisa lihat laut dan sisi kanan hamparan rumput hijau yang sangat indah.

Welcome gate Pulau OSI

Tampak pulau kecil dibelakang saya itulah Pulau Osi
Setelah melewati aspal mulus, kami akan sampai di perkampungan dan di ujung perkampungan belok kiri dan mulailah perjalanan jalan yang becek dan berlumpur, sekitar 3 km baru, sampailah kita di ujung daratan ada pangkalan ojek dan gerbang bertuliskan “ WELCOME TO PULAU OSI” Tariff ojek ke dalam pulau adalah Rp 15,000,-/ orang satu arah kalau PP berarti x 2. Jarak pangkalan ojek ke dalam sampai di pulau Osi kampung nelayan adalah 300 meter.Lumayan jauh, melewati hutan bakau di kiri kanan jembatan kayu sederhana yang kata penduduk yang jadi tukang ojek yang antar saya itu tiap saat di perbaiki secara swadaya demi kelangsungan bisnis pariwisata pulau Osi.

Tampak Rumah Nelayan dan lapangan luas

Ini salah satu resort di sisi kiri sebelum sampai di Osi

Tampak Masjid di kampung di pulau Osi
Abang ojek berbaik hati menyetop saya buat foto foto di dua resort yang ada di sisi kiri Pulau Osi, yaitu Indago Resort and Restaurant dan My Moon Daud Resort. Untuk tariff Indago Resort katanya lebih murah dari My Moon Daud Resort karena fasilitas lebih murah.

Pemandangan sekitar jembatan kayu Pulau Osi

Tampak 1 pria memancing di jembatan
Lalau setelah puas foto foto di Pulau Osi, abang ojek mengantar saya ke dalam lokasi perkampungan nelayan yang mayoritas penduduk muslim, di dalam ada masjid, ada makam yang dilalui saat memasuki pulau Osi, sampai di sebuah lapangan sederhana abang ojek berhenti, rentangan jembatan kayu yang diperkirakan 300 meter membentang ke tengah laut di sisi kiri ada beberapa pondok yang ternyata warung untuk pesan ikan bakar.

Tampak warung ikan bakar di jembatan, sudah tutup karena sudah menjelang malam

Beberapa rumah makan ikan bakar lainnya

Hasil tangkapan ikan dari memancing di jembatan

Ayo ke Pulau Osi
Saya datang kesana saat sore setelah urusan pekerjaa selesai di jam 5 tiba disana jam 6 saat matahari menjelang terbenam dan saat langit berwarna jingga. Sungguh indah, saya melangkah melewati jembatan kayu sambil hati hati karena angina cukup kencang berhembus jika tak hati hati bisa tercebur ke laut dangkal yang dibawahnya banyak di tumbuhi rumput laut. Di kejauhan tampak ada beberapa nelayan lalu lalang dengan perahu bermotor dari luar pulau, tampak pulau besar membentang di depan mata itulah Pulau Marsegu, pulau yang banyak di datangi wisatawan untuk berenang dan snorkeling.

Ayo ke pulau Osi #2

Menikmati sunset di Pulau Osi bersama Nona Ambon Manise

Nona Ambon Manise sedang berpose #sintya “alen” muskita
Saya melewati beberapa pria yang sedang memancing ikan, mereka datang jauh jauh dari kota Piru hanya sekedar duduk santai menatap laut dan melempar kail. Beberapa tangkapa ikan yang mereka dapat seperti digambar ini.

Tampak belakang resort yang bisa kalian sewa jika mau menyelami keindahan pulau Osi
Sayang sudah sore menjelang magrhb warung yang di sisi kiri sudah tutup, saya hanya bisa menikmati sunset dari atas jembatan dan memuaskna diri foto foto.
Setelah suara azan maghrib terdengar dari masjid di kampung, angina semakin kencnag berhembus saya sempat duduk sejenak dengan menjulurkan kaki kebawah, teman saya sempat menjatuhkan sepatunya ke laut karena tak sengaja untuk ada anak kecil yang bermain di sekitar situ yang mau turun kelaut mengambil sepatu yang hamper dibawa arus ke laut lepas.
Setelah azan selesai berkumandang, 2 abang yang memancing mengajak kami segera beranjak pulang, selain angina malam mulai kencang dan langit mulai gelap pemandangan indah mulai tak tampak, bergegas kami kembali ke daratan, abang ojek sudah gelisah menunggu. Segera kami kembali diangkut tiga ojek ke pangkalan gerbang dimana driver kami menunggu.
Kampung ini tak terlalu luas, tampak anak anak berlari ke masjid bersama orang tuanya, ada juga penginapan di dekat masjid untuk turis yang mau menginap. Melewati lapangan sederhana biasa di tempati anak anak bermain bola yang tanpa rumput, di sisi kiri ada kompleks sekolah, setelah menjelang jembatan kayu pertama ada juga kompleks kuburan Islam dan akhirnya kami sampai di pangkalan ojek , saya membayara Rp 30k untuk tariff per ornag kea bang ojek, setelah membayar abang ojek, saya pun ditagih uang parkir Rp 20k untuk mobil, saya sempat marah untuk tariff yang berlebihan ini, kata si bapak itu sudah tariff untuk parkir mobil.
Setelah nego a lot tetap saya diwajibkan bayar jadi terpaksa saya bayar, menurut abang ojek saya tadi di kampung juga bisa sewa kapal menuju ke pulau Marsegu untuk snorkeling tariff berkisar Rp 300 k PP.
Wilayah perairan Pulau Osi, sebenarnya merupakan habitat ikan yang dilindungi oleh pemerintah, yaitu ikan napoleon. Saya sempat melihat papan bertuliskan dept kelautan RI tak jauh dari jembatan.
Jika mau maksimal merasakan dan menyelami indahnya pulau tersebut bisa menginap di salah satu resort diatas laut yang dua di lewati tadi. Sesuaikan budget nya, dan di sela sela hari bisa berenang, snorking, memancing, atau bermain di pulau Marsegu. Tentunya dengan menyewa kapal disesukan dengan jumlah rombongan.
Semoga kapan waktu bisa berlibur dan menginap di resort pulau Osi. Bukan kunjungan dadakan dan dikejar kejar waktu.Beberapa hal yang perlu dimaksimalkan di lokasi ini adalah wajib adanya kamar mandi umum untuk ganti jika habis berenang dan mandi bersih. Soalnya hal ini tak di sediakan. Jadi malas mencebur ke laut deh.
Artikel terkait Kabupaten Seram bisa dibaca juga :
- Explore Maluku 24#My Moon Daud Resort Pulau Osi
- Explore Maluku 25#Review penginapan Mentari Indah di Kota Piru
- Explore Maluku 26# Mengenal lebih dekat kota Piru & Seram Bagian Barat
Filed under: ADVENTURE IN AMBON, Ambon Corner Tagged: cara ke pulau osi, Pulau Osi, pulau osi di seram barat, wisata di pulau osi
